Pemerintahan, Warta Nagari-- Kabut asap makin terlihat pekat sejak, Kamis(19/9) pagi. Jarak pandang kian pendek dan bau asap mulai kentara tercium dan menyesakkan. Sementara hujan tak turun sejak beberapa hari terakhir. Pemerintah Nagari disejumlah nagari mulai membagi-bagikan masker kepada masyarakat. Namun kebijakan untuk meliburkan sekolah belum diambil sebagai langkah antisipasi untuk meminimalisir dampak.
"Hingga saat ini kita belum ambil kebijakan untuk meliburkan sekolah. Sebab dinilai belum efektif membatasi anak-anak untuk tidak berada diluar ruangan selama berada dilingkungan keluarga,"ucap Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Limapuluh Kota, Indrawati Munir saat dihubungi via telepon genggamnya Selasa(17/9) sore.
Kendati begitu, Indrawati Munir menghimbau pihak sekolah untuk tidak membenarkan anak-anak didik melakukan aktivitas diluar ruangan. Menurut Kadisdik, mengontrol anak disekolah sepertinya bisa lebih mudah disekolah ketimbang ketika berada dirumah saat diliburkan.
"Kita terus akan memantau kondisi kabut asap, tentu kebijakan sifatnya situasional. Misalnya pada daerah yang benar dekat dengan dampak kabut asap seperti di Kecamatan Pangkalan Koto Baru yang berbatasan langsung dengan Provinsi Riau, bisa jadi akan diliburkan jika kondisi asap kian parah," tambah Kadisdikbud, kemarin.
Sementara di Nagari Sikabu-kabu Tanjuang Haro Padang Panjang, Kecamatan Luak, Walinagari Maskar M Datuak Pobo, mendatangi sekolah-sekolah untuk membagikan masker. Salah satunya SMPN 2 Luak.
"Kita khawatir anak-anak akan.lebih rentan terdampak paparan asap. Sehingga target kita membagikan masker adalah anak-anak. Hingga saat ini, kita lihat asap memang kian tebal dan pekat,"ucap Maskar.(m)