Warta Nagari -- Seperti Ramadhan nan taralah, pemerintah nagari kembali melanjutkan tradisi bersilaturrahmi di bulan suci, yaitu safari Ramadhan. Dimana, pemerintah nagari yang terdiri dari perangkat, juga termasuk para kepala jorong akan mengunjungi mesjid-mesjid dan mushalla-mushalla yang ada di nagari. Tidak hanya perangkat, lembaga-lembaga yang ada di nagari seperti Bamus, KAN, LPM, MUNA, serta Karang Taruna juga menjadi bagian perjalanan Ramadhan ini.
“Setidaknya ada 9 mesjid dan mushalla yang akan kita kunjungi selama Ramadhan tahun ini,” kata Rizky selaku Kasi Pelayanan dan Kesra. “Diantaranya, mesjid Ashadiqin Tanjung Haro Utara, mesjid Ihsan Tanjung Haro Selatan, mesjid Mujahiddin Padang Panjang, mesjid Al Khalis Lakuak Dama, mesjid Baitul Huda Bukik Kanduang, mesjid Abrar Sikabu-kabu, mushalla Pejuang 45 Talang Sikabu-Kabu, mushalla Nurul Hikmah Padang Laweh Tanjung Haro Selatan, dan mushalla Ikhlas Silarak Tanjung Haro Utara,” tambah Rizky.
Pada kesempatan pertama, kamis, 15/4, tepatnya malam ke tiga Ramadhan, safarai Ramadhan dimulai dari mesjid Ashadiqin Tanjung Haro Utara. Setelah selesai agenda ramadhan dari pengurus mesjid,berupa ceramah singkat menjelang sholat Tarwih, kemudian dilanjutkan dengan penyampaian beberapa informasi penting dari pemerintah nagari.
Nofrizal, selaku wali nagari memulai dengan penyampaian terkait anggaran di nagari. Berapa dana dan dana apa saja yang yang masuk ke nagari. Kemana saja dan apa saja prioritas untuk penggunaan dana tersebut. Apa saja pembangunan-pembangunan pada tahun ini, terkhususnya di jorong Tanjung Haro Utara. Serta yang tidak kalah pentingnya, bagaimana aturan-aturan atau regulasi yang mengatur penggunaan dana tersebut.
Tentu kesempatan bersua dengan pemerintah nagari ini juga digunakan masyarakat untuk memberi masukan-masukan. Terkait bantuan misalnya, bagaimana kemudian pemerintah nagari mendata benar masyarkat yang memang layak mendapatkan. Jangan terkesan yang dekat-dekat saja yang mendapatkan. Setidaknya begitu D. Dt. Angguang memberikan masukan. “Kalau merasa perlu, yang bertugas mendata itu mungkin bisa kita sumpah, agar benar-benar tepat sasaran,” tutupnya.
“Terkait bantuan, memang menjadi persoalan tersendiri, nagari belum punya data sahih terkait itu,” jawab wali nagari. “Barangkali karena itu pula pada tahun ini nagari diberi tugas oleh pemerintah untuk melakukan pendataan masyarakat secara ditail dan rinci. Sehingga kita tidak lagi mengandalkan data dari BPS. Sekarang ada program yang bernama SDGs (Sustainable Development Goals). Dimana, masyarakat akan didata secara rinci, dan ditail. Mulai dari data diri hingga fasilitas-fasilitas apa saja yang dipunyai di rumah masing-masing,” sambung wali nagari.
Untuk itu, wali nagari berpesan agar supaya dalam pendataan nanti masyaralat kita benar-benar jujur dan apa adanya dalam mengisi dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh pendata nantiknya. “Partisipasi masyarakat tentu sangat dibutuhkan untuk kelancaran program ini, dan tentunya juga untuk kepentingan masyarakat juga,” tutup wali nagari.
Kemudian, safari Ramadhan diakhiri dengan pemberian sumbangan dari pemerintah nagari untuk mesjid Ashadiqin.