Bunga langka, Raflesia ditemukan warga tengah mekar di objek wisata Kayukolek, Limapuluh Kota. Persisnya di salah satu lokasi menuju wahana alam air terjun Kayuputiah kawasan objek wisata Nagari Sikabu-kabu Tanjuang Haro Padangpanjang, Kecamatan Luak.
Di sela-sela tumbuhan hutan tropis yang lebat, terlihat mencolok warna terang kemerahan dari kelopak bunga Raflesia. Warga yang kebetulan tengah bekerja menata kawasan objek wisata di kawasan Kayukolek, tak menyangka akan menyaksikan bunga yang kerap tak terdeteksi saat mekarnya itu.
“Beruntung sekali kami rasanya bisa menyaksikan bunga Raflesia mekar. Sebab sangat jarang ditemukan bunga langka ini saat benar-benar sedang mekar,” ucap Yatriwarman, 45, salah seorang pekerja penataan kawasan objek wisata kawasan Kayukolek, Jumat (21/9) sore.
Raflesia atau Raflesia Arnoldi dikatakan sebagai jenis tumbuhan bunga parasit yang biasanya memang ditemukan di hutan hujan seperti Indonesia. Sesuai dengan namanya, Raflesia merupakan nama seorang pimpinan ekspedisi botani bernama Thomas Stamford Raffles dan ahli botani Inggris Dr. James Arnold. Bunga itu awalnya ditemukan oleh seorang pemandu dari Indonesia yang bekerja untuk ekspedisi tersebut. Begitulah sedikit informasi dari sejumlah referensi menyebutkan asal nama bunga berbau menyengat ini.
Terlepas dari sejarah nama Rafflesia, bunga berukuran raksasa berwarna coklat terang ini menarik perhatian masyarakat dan pengunjung ke objek wisata Kayukolek. Sebab sangat jarang dan langka ditemukan dalam kondisi mekar. Bunga yang diketahui tidak memiliki daun, akar dan batang ini, hanya mekar dalam hitungan hari saja.
.jpeg)
“Bunga Raflesia ini, katanya tidak mekar dalam jangka waktu yang lama. Mungkin hanya sekitar satu pekan saja,” ungkap pria yang biasa disapa Siyak ini di hadapan sejumlah warga lainnya, kemarin.
Menjadi salah satu kekayaan flora yang dimiliki Limapuluh Kota. Salah seorang pengunjung, Anton, berharap tumbuhan itu tetap dijaga hingga berakhir masa mekarnya. “Ini menjadi salah satu kekayaan alam kita di Limapuluh Kota, sebaiknya dijaga agar tidak rusak. Silakan melihat dan mengabadikan lewat foto. Namun jangan sampai merusaknya,” harap Anton pengunjung yang kebetulan ingin menikmati suasana alam air terjun di kawasan objek wisata Kayukolek.
Kepala Jorong Sikabu-kabu, Nofrizal mengaku, bersyukur atas anugerah alam yang indah di nagari kelahirannya. Selain memiliki panorama alam yang indah dengan pemandangan di lereng Gunung Sago serta air terjunnya yang molek, satu lagi kekayaan alam dihadiahkan sang pencipta, bunga Raflesia.
“Mari sama-sama kita jaga keindahan alam ini. Sehingga mampu menjadikan salah satu sumber kesejahteraan bagi masyarakat. Patut kita syukuri dan terus jaga dengan baik,” ungkap kepala jorong yang tengah mengawasi pembangunan objek wisata alam di nagari yang dipimpin Wali Nagari Maskar M ini.(*)
Mella Yanuarti
21 Desember 2022 13:35:57
semoga amanah...