Warta PPID Nagari -- Pada hari selasa, 30 Maret 2021, bertepatan di ruang pertemuan Bamus nagari Tj. Haro Sikabu-kabu Pd. Panjang berlangsung pertemuan kelompok-kelompok tani dengan PPL dari Dinas Tanaman Pangan Hotikultura dan Perkebunan.
Dalam pertemuan tersebut dinas mensosialisasikan program pemerintah tentang pupuk bersubsidi. Bagaimana kemudian pupuk bersubsidi ini bisa tersalurkan dengan baik kepada para petani.
Azhar selaku PPL kecamatan Luak mengatakan, untuk pupuk besubsidi ini ada beberapa mekanisme tertentu. Diantaranya harus ada kelompok tani yang sudah punya legalitas sekaligus SK dari Walinagari. Setelahnya, kelompok tani yang sudah punya legalitas ini akan menyusun namanya di RDKK (Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok tani), yaitu semacam kebutuhan pupuk mereka di tahun 2022. Dengan begitu, kita bisa menyalurkan pupuk ini ke nagari Tj. Haro Sikabu-kabu Pd.Panjang melalui pengecer resmi pupuk bersubsidi berdasarkan usulan RDKK yang dibuat oleh kelompok tersebut. Nantinya, untuk menyusun usulan ini setiap kelompok tani akan didampingi hingga pengentriannya ke Kementrian Pertanian oleh PPL mulai dari sekarang sampai bulai mei 2021 nantinya.
Suasana pertemuan dengan PPL Luak
Namun, sayangnya, kata Azhar, dalam sosialisasi ini belum bisa dihadiri oleh kelompok tani yang terdata. Dari 26 lebih kelompok tani yang hadir hanya belasan kelompok tani yang hadir. Untuk itu, tentu harus berkoordinasi lagi dengan kepala jorong masing-masing. Supaya nanti kebutuhan pupuk untuk nagari Tj. Haro Sikabu-kabu Pd.Panjang cukup untuk musim tanam mereka.
Sementara itu, Iswandi Datuak Banso Dirajo dari Kelompok Tani Guguak Indah jorong Padang Panjang menyambut baik pertemuan tersebut. “Sebagaimana kami baru merintis, tentu kebutuhan pupuk sangat dibutuhkan. Prioritas kami saat ini adalah pupuk. Kami sangat mengejar apa yang disampaikan oleh bapak PPL tadi. Karena selama ini kami beli pupuk sendiri. Kami memakai pupuk non subsidi. Kami menyambut baik ini, dan aan segera menyusun. Harapannya tentu bisa didampingi kami sampai bisa,” kata Iswandi.
Dalam pada itu, walinagari juga menyampaikan, “Sebagaimana kita ketahui penyaluran pupuk bersubsidi di masyarakat belum tersalurkan dengan baik. Untuk itu, kepada para petani diminta untuk mengikuti apa yang disampaikan oleh bapak PPL. Mengingat, pertanian adalah tulang punggung perekonomian kita. Dan pupuk bahan dasar untuk itu. Jangan sampai nanti petani kita tidak mendapatkan pupuk bersubsidi ini, atau malah membeli pula pupuk untuk kebutuhan pertanian mereka,” tutup walinagari.