Memasuki musim kemarau ditambah dengan serangan panas yang masih melanda, membuat suhu lingkungan menjadi lebih tinggi sekaligus membuat udara menjadi kering. Hal ini tentu dengan mudahnya akan menimbulkan bahaya kebakaran mengingat udara kering dapat memicu besarnya percikan api.
Dan tak bisa dipungkiri bahwa hal itu benar dikarenakan dalam seminggu ini kita telah mengalami banyak kebakaran. Beberapa hari ini kita sudah mendengarkan mobil pemadam kebakaran yang lalu lalang di nagari kita.
Kebakaran gudang yang terjadi pada hari Rabu, 14 Juni lalu di Jorong Padang Panjang, kebakaran rumpun bambu di Jorong Tanjung Haro Selatan hari Senin tanggal 19 Juni, dan baru-baru ini di kebakaran bukit di Bukik Sitabua tanggal 20 Juni, Selasa kemarin.
(Kebakaran di Jorong Padang Panjang, 14 Juni 2023)
Melihat seringnya terjadi kebakaran ini, ada baiknya masyarakat untuk mulai melakukan tindakan siaga kebakaran.
Masyarakat hendaknya berhati-hati dan lebih teliti dalam membakar sampah ataupun sisa pertanian. Hindari membakar disaat ada angin yang bisa membawa abu bakar bertebangan. Pastikan jarak tempat pembakaran jauh dari hutan dan bangunan. Dan pastikan api padam sepenuhnya setelah membakar dan sebelum meninggalkan tempat pembakarannya.
Jangan membuang puntung rokok sembarangan. Jika puntung yang masih hidup jatuh ke lahan rumput kering atau bangunan yang terbuat dari kayu, maka dapat tersulut menjadi api.
Senantiasa memastikan aliran listrik dan alat elektronik berfungsi dengan baik, dan matikan aliran listrik jika bangunan akan ditinggalkan untuk sementara waktu. Salah satu penyebab terjadinya kebakaran adalah konslet listrik.
Memiliki kontak Damkar terdekat. Setiap detik akan menjadi peluang untuk api makin membesar, maka jika melihat api kita sudah harus langsung menghubungi Damkar untuk mencegah api yang akan membumbung seiring waktu.
Selalu ingat bahwa pencegahan lebih baik daripada mengobati, mencegah kebakaran akan jauh lebih mudah daripada menanggung bahaya dan kerugian yang akan ditimbulkan jika kita lalai.