Warta Nagari -- Agaknya, pada tahun ini, masyarakat jorong Tanjung Haro Selatan, khususnya yang mempunyai sawah di Sawah Monda bisa berbesar hati. Pasalnya, keluhan yang sering mereka sampaikan setiap kali kesempatan bermusyawarah akan dikabulkan. Yaitu, terkait persoalan irigasi di Sawah Monda yang tidak memiliki penampungan air atau baromban yang memadai. Puncaknya, keluhan tersebut mereka bawa ke musyawarah nagari tahun 2021 lalu. Dari musyawarh tersebut, pemerintah nagari merasa ini adalah persoalan yang cukup vital, makanya pengusulan tersebut masuk dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2022.
“ya, pengusulan ini masuk dalam RKP Nagari tahun 2022, dengan besaran anggaran 50 juta rupiah, dan diambil dari sumber Dana Desa,” kata Rizki selaku Pelaksana Pengelola Keuangan Desa (PPKD).
Kondisi sebelumnya, bahwa areal persawahan di Sawah Monda ini cukup memprihatinkan. Jika hujan sedikit saja, maka baromban yang dibuat dengan sederhana itu sering runtuh. Kalau tidak tuntuh pasti bocor.
“Selama ini penampung air atau barombannya sering bocor dan runtuh. Karenanya, air ke sawah warga sering tidak lancar. Tak tanggung-tanggung, areal yang dialiri oleh irigasi Sawah Monda ini cukup luas. Lebih kurang 10 hektar, ujar Fauzan Hazmi selaku kepala jorong Tanjung Haro Selatan.
Maka dari itu, sekiranya kegiatan pembangunan dan peningkatan baromban dan saluran irigasi Sawah Monda di Tanjung Haro Selatan ini sekiranya tepat sekali. Pekerjaan yang dilakukan adalah Pembuatan penampungan air atau baromban, pemasangan batu kali di saluran irigasi serta perbaikan irigasi. Tujuannya tentu jelas seperti yang diharap-haapkan oleh masyarakat. Yaitu menampung air guna pengairan untuk sawah mereka. Sehingga, air mengalir dengan lancar untuk mengairi area persawahan di Sawah Monda.