Prestasi-- Meskipun baru seumur jagung, namun Legusa Taekwondo Club, sebuah perkumpulan Taekwondo di naagari Tanjung Haro Sikabu-Kabu Padang Panjang sudah menampakkan bulu-bulunya di gelanggang Taekwondo Lima Puluh Kota. Kenapa tidak, beberapa hari yang lalu, tepatnya 24 dan 25 Desember 2019, tim dari lereng gunung Sago tersebut berhasil membawa sebuah medali emas dan perak pada kejuaran Irfendi Arbi Singa Harau Cup III.
Untuk diketahui, kejuaraan Singa Harau Cup ini merupakan sudah yang ke 3 kalinya. Kejuaraan kali ini, setidaknya kurang lebih 300 atlet yang ikut berprtisipasi dengan diikuti oleh 13 club se kabupaten Lima Puluh Kota. Dimana para atlet masa depan ini bertanding dibanyak kategori. Diantaranya, kelas usia dini, pra junior, junior, junior pemula, junior prestasi, dan senior.
Tentu bagi anak-anak nagari tanjung Haro Sikabu-kabu Padang Panjang kejuaraan ini adalah awal melangkah bagi mereka. Langkah awal ini menjadi semacam tageup dalam taekwondo. Yaitu langkah dasar untuk memulai teknik dasar, langkah yang maetek-etek atau batatah bagi mereka.
Langkah itu pula yang membuat aula Kampung Eropa Lembah Harau begitu bergemuruh oleh keharuan mereka. Gedung yang lumayan lapang tersebut kiranya tak mampu manampung haru Luna, Fadilla, dan sabeum Nuzil. Belum genap 6 bulan berlatih, namun, mereka mampu memberikan sebuah predikat untuk nagari mereka, Tanjung Haro Sikabu-Kabu Padang panjang.
Luna Ratu Davasca, gadis kurus berambut panjang itu tak menahan oleh lawan-lawannya se kabupaten Lima Puluh Kota. Di kategori kelas usia dini, perempuan kelas 3 SD itu menyumbangkan satu medali emas untuk nagarinya. Sementara Fadila, yang kini duduk di kelas 2 SMP berhasil menyumbangkan perak untuk kelas Yunior Prestasi.
“kami tidak punya target apapun pada kejuaraan ini,” kata Nuzil. “kami sadar kami baru memulai, peralatan-peralatanpun kami masih meminjam sana sini, untung saja sebelum pertandingan nagari memberikan bantuan, lalu kami belikanlah beberapa peralatan yang urgen untuk pertandingan ini,” sambung nya lagi.
Nuzil berharap melalui karang taruna nagari, ke depan bisa mencari akal untuk bisa melengkapi peralatan-peralatan latihan mereka, tentunya untuk prestasi yang lebih kedepannya. Sebagai sabeum atau pelatih dan 1 ia mengenal betul potensi anak-anak nagarinya. Tidak tertutup kemungkinan bisa masuk ke poprov dan kejurnas.
“sekiranya nagari bisa melihat ini sebagai sebuah potensi besar, tentunya prestasi demi prestasi bisa diukir oleh nak-aak nagari,” tutup Nuzil.
Barangkali juga iya, untuk mendorong semangat anak-anak nagari lainnya, masyarakat beserta pemerintah nagari dalam hal ini nagari Tanjung Haro Sikabu-Kabu Padang Panjang bisa memberika sebentuk apresiasi kepada anak-anak yang berprestasi. Sehingga jagung-jagung yang baru tumbuh tersebut tidak lagi patah di kuduak, melainkan menjadi pakan yang mahal dan mengharumkan nama kita semua.