Warta Nagari -- Salah satu permasalahan umum yang dihadapi masyarakat di Indonesia adalah rendahnya kesejahteraan masyarakat. Baik masyarakat yang ada di perkotaan, maupun yang ada di pedesaan. Lalu, apa kemudian yang bisa dilakukan untuk mengurai persoalan tersebut?
Agaknya, pemberdayaan masyarakat dianggap menjadi solusi untuk itu. Dengan dilakukannya pembedayaan yang tepat guna, nantinya, masyarakatlah yang akan menjadi subjek pembangunan di desa-desa. Masyarakat dibayangkan mampu membuat perubahan sendirinya atas dirinya. Baik itu secara ekonomi, sosial budaya, dan lain sebagainya.
Salah satunya, yang sedang dijalankan oleh pemerintah nagari Tanjung Haro Sikabu-kabu Padang Panjang. Di bidang teknologi tepat guna misalnya. Sekarang di nagari sudah ada yang namanya Posyantek. Yaitu, Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna. Yang dimaksud dengan tepat guna sesuai dengan peraturan menteri desa no 23 tahun 2017 adalah teknologi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, yang dapat menjawab permasalahan masyarakat, tidak merusak lingkungan, dapat dimanfaatkan dan dipelihara oleh masyarakat secara mudah, serta menghasilkan nilai tambah dari aspek ekonomi dan aspek lingkungan.
Inilah yang ingin didorong di nagari Tanjung Haro Sikabu-kabu Padang Panjang. "Tujuan kita adalah dengan adanya sumber daya manusia yang tersebar di nagari, kita ingin mengelola sumber daya alam yang ada, menjadi lebih baik dan bernilai, dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat kita," ungkap Pino penanggung jawab kegiatan ini.
Pada hari kamis, 28 dan 29 Oktober lalu, bertempat di ruang pertemuan nagari, diadakanlah sebentuk peningkatan kapasitas untuk pengurus posyantek. Materinya, lebih kepada bagaimana bisa memetakan potensi yang ada di nagari, kemudian menurunkannya dalam bentuk aplikasi atau peralatan-peralatan yang sekiranya dibutuhkan oleh masyarakat.
Windra Togar, yang mempunyai tempat workshop di jorong Padang Panjang, menyambut baik kegiatan ini. "Saya senang sekali dngan adanya posyantek ini. Kalau memang sesuai dengan konsepnya, tentu sangat membantu. Agaknya, memang ini yang saya bayangkan sejak dulu," ungkap Windra.
Lebih lanjut, Togar mengatakan bahwa, ia membayangkan akan membuat perlatan untuk menanam padi. Karena dari apa ia lihat hari ini, sudah begitu susahnya mencari orang yang mau untuk bertanam padi.