Warta Nagari -- Untuk pertama kalinya, pemerintah nagari Tanjung Haro Sikabu-kabu Padang Panjang menginisiasi kegiatan memanfaatkan limbah kayu. Kegiatan tersebut diakomodasi dalam sebuah workshop yang dinamai dengan Woodworking. Yang dalam bahasa Indonesia berarti pengerjaan kayu. Limbah-limbah kayu, atau kayu-kayu yang bisa dibilang terbuang dimanfaatkan sedemikian rupa. Misalnya, kayu tunggua, ujung-ujung kayu, serta papan-papan sibiran. Kayu-kayu tersebut diolah menjadi meja, kursi, dan lain sebagainya.
Selain karena memang banyaknya potensi anak-anak nagari dalam hal kerajinan tangan, juga tidak dapat dipungkiri karena banyaknya kayu-kayu limbah yang tidak lagi dimanfaatkan oleh masyarakat. Baik itu yang ada di hutan-hutan milik nagari, maupun disekitaran rumah masyarakat di jorong-jorong.
“Kita melihat banyaknya potensi dari anak-anak nagari atau pemuda nagari. Mereka sebenarnya sudah banyak yang memulai pengolahan-pengolahan kayu meskipun masih dalam skala kecil. Selain itu, begitu banyaknya kayu-kayu disekitar masyarakat yang dibiarkan lapuk begitu saja,” kata Muhamad Rizky selaku penanggung jawab kegiatan ini.
Tujuannya, agar supaya bisa mendorong produksi kerajinan-kerajinan di setiap jorong. Khususnya kerajinan kayu. Karena itu, dalam kegiatan ini yang disasar memang anak-anak nagari atau pemuda yang mempunyai passion dalam kerajinan, terutama pengolahan kayu. Sehingga nanti bisa memanfaatkan kayu-kayu limbah yang ada di sekitar mereka.
Jika nanti para pemuda sudah bisa didorong untuk memproduksi karya dari kayu-kayu tersebut, tentu langkah selanjutnya bisa dicarikan tempat untuk memasarkannya. Inilah kemudian yang dibayangkan menjadi keluaran dari kegiatan ini.
Kegiatan ini kata Rizki lagi, masuk dalam APB nagari tahun 2020 lalu. Dan dilaksanakan pada tahun 2021 ini. Dan diikuti oleh anak-anak nagari atau pemuda dari masing-masing jorong selama sepekan. Mulai dari tanggal 8 desember sampai 15 Desember 2021. Secara pengerjaannya dimulai dari dasar, berupa bagaimana prinsip kayu, mengenali tekstur kayu, bagaimana memotong, dan bagaimana pula mengetam.
Hingga kemudian ketahap selanjutnya. Misal, proses pelicinan, atau mungkin juga pengecatan. Melalui workshop ini masing-masing peserta didorong membuat setidaknya satu buah karya. Kalau memungkinkan, karya itu nanti langsung dipasarkan.
Kegiatan ini dilakukan di bengkel workshop Kalilawa Talang, jorong Sikabu-Kabu. Karena memang di Kalilawa peralatan dan bahan-bahan sudah tersedia. Misalnya, mesin katam, mesin potong, mesin bubut, dan lain sebagainya. Selain itu, di Kalilawa sudah ada yang bisa didorong menjadi fasilitator untuk kegiatan ini.