Senang sekali Legusa Fest bisa menjadi bagian perjumpaan seru ini. Tak sabar menunggu cerita-cerita seru dari @andes_satolari sebagai yang mewakili komunitas Legusa nagari Tanjung Haro Sikabu-Kabu Padang Panjang, Kec. Luak, Kab. Lima Puluh Kota.
2019 ini adalah dimana moment kita dari @taosilalahiartsfest bisa kembali berkumpul dengan para pelaku Festival Berbasis Masyarakat yang sebelumnya tahun 2018 lalu sudah menjalin Komunikasi dalam ide dan kesamaan-kesamaan tentang merawat kearifan lokal yang ada didaerah masing-masing.
Pertemuan para pelaku Festival ini difasilitasi oleh Yayasan Umar Khayam dan didukung Ford Fondation di Yokyakarta.
@taosilalahiartsfest adalah salah satu event Festival Berbasis Masyarakat, sangat bersyukur dan senang bisa duduk diskusi dengan teman-teman @pasaharau dimana Event ini sudah ada didalam 100 CoR @kemenpar , dari Aceh ada @panenkopi_festival yang sudah mendapat dukungan dari Pemerintah Aceh, @layanglakbok.fest , Pembangunan Laboratorium Sikukeluang oleh @rimbang_baling yang dihadiri juga langsung oleh Pemerintah Lokal, Ada lagi @legusafest dari Anak Muda yang penuh Energy di Tanjung Haru Padang Panjang, Festival Garam Sumenep, Festival Sabana di Bukuttinggi, dan @taosilalahiartsfest yang masuk dalam COE @otorita.danautoba .
Acara ini adalah dimana kita para pelaku Festival Berbasis Masyarakat bisa saling tukar pilkiran dan saling mendukung sesama, demi keberhasilan dan capaian-capaian yang bermanfaat bagi masyarakat didaerah masing-masing.
Program Berkunjung ke Rumah Sendiri (Visiting Our Own Home), adalah sebuah program yang berangkat dari gagasan tentang pembangunan jaringan festival berbasis masyarakat diantaranya,
- Festival Panen Kopi Gayo;
- Tao Silalahi Arts Festival;
- Festival Rimbang Baling;
- Legusa Festival,
- Layang Lakbok Festival;
- Festival Nubun Tawa; dan
- Pasa Harau Art & Culture Festival.
Beberapa gagasan penting yang mengemuka adalah perihal pentingnya jaringan sebagai wahana pertukaran pengetahuan dan pengalaman bagi festival-festival berbasis masyarakat, dalam upaya mengembangkan dan memperluas ekosistem budaya masing-masing.
Mengemuka pula perihal pentingnya peran serta Pemerintah Daerah, Pemerintah Desa, serta Komunitas Adat dan tradisi beragama di daerah masing-masing dalam rangka membangun ekosistem budaya yang tangguh dan sehat, serta lebih jauh dalam mendorong inklusifitas budaya.
Pada kesempatan ini pula, kami diberi pengalaman yang begitu berharga sekali, berkenalan langsung dengan tokoh bangsa, Buya Syafi'i Ma'arif.
Banyak hal yang bisa kami bawa sebagai oleh-oleh untuk kemudian bisa dibagi kepada anak nagari. [Andes/keron]
Sumber : legusafest