Warta Nagari-- Rabu, 28 Agustus 2019, sebuah bus antar kota antar provinsi akan membawa Harifman dan Muhammad Fauzi ke utara pulau Sumatera. Tujuan mereka adalah Tao Silalahi, sebuah desa yang berada di tepian danau Toba. Tepatnya di Desa Silalahi, Kecamatan Silalahi Sabungan, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara. Rencananya, di sana, dua anak nagari Tanjung Haro Sikabu-Kabu Padang panjang, dari Kec. Luak ini akan terlibat dalam festival milik masyarakat setempat, yaitu Tao Silalahi Arts Festival yang akan terlaksana pada tanggal 6 – 8 September 2019 nanti.
Di Tao Silalahi itu pula nanti mereka juga akan dipertemukan dengan para pegiat festival berbasis masyarakat yang tersebar di Nusantara. Festival tersebut diantaranya, Pasa Harau Art & Culture Festival dari Lima Puluh Kota, Layang Lakbok Festival dari Ciamis Jawa Barat, Sabana Festival dari Kab. Agam, Sentak Art Festival Kab. Agam, Festival Panen Kopi dari Gayo, Festival Rimbang Baling Riau, Festival Garam Sumenep. Festival-festival tersebut tergabung dalam simpul jaringan festival yang mereka sebut dengan Begawai Nusantara.
Begawai Nusantara, melalui Yayasan Umar Kayam Yogyakarta berniat mempertemukan para pegiat festival di Nusantara tersebut sebagai sebuah upaya menumbuhkan gerakan-gerakan pluralisme yang mampu memfasilitasi sikap saling memahami, menghormati, memberi akses untuk ekspresi antar kelompok kebudayaan lain.
Dalam hal itu, para pegiat festival tersebut akan mengikuti serangkaian workshop mengenai tata artistik, pengembangan estetika festival yang inklusif, serta bagaimana merancang media untuk promosi sebuah festival. Materi-materi yang tentunya sangat diutuhkan oleh Arif dan Fauzi untuk Legusa Festival, sebuah festival telah dua tahun mereka kerjakan bersama anak-anak nagari Tanjung Haro Sikabu-kabu Padang Panjang lainnya.
“melalui kerja artistik dalam festival dapat mendorong masyarakat untuk mengabadikan momentum festival melalui foto dan video, dimana hal ini isa menjadi sebentuk strategi promosi kegiatan,” inilah alasan ketertarikan Arif mengikuti kegiatan tersebut. Sementara Fauzi yang baru terlibat dalam Legusa Fest, tentu menjadikan kegiatan ini sebagai ruang mengumpulkan pengalaman-pengalaman estetis yang begitu baru baginya.
“kita mencoba berbagi pengalaman bersama untuk kawan-kawan Legusa Fest, sehingga pengalaman-pengalaman baru tersebut bisa diterapkan pada penyelenggaraan Legusa Fest itu sendiri, serta kami mengapresiasi pemerintah nagari yang senantiasa terus mendukung kegiatan-kegiatan yang kreatif anak nagari,” ungkap Andes Satolari selaku direktur Legusa Fest disela-sela mengatar Arif dan Fauzi menaiki Bus.
Di lain tempat, Wali Nagari Tanjung Haro Sikabu-Kabu Padang Panjang, Maskar Mudar, berharap momentum ini bisa dimanfaatkan dengan baik guna memperkaya wawasan seni dan kemampuan anak nagari dalam mengelola peristiwa-peristiwa seni budaya, setidaknya di nagari Tanjung Haro Sikabu-Kabu Padang Panjang.
“pemerintah nagari mendukung langkah pengembangan seni dan budaya, kita berharap dapat menjadi bagian dari upaya pengembangan program wisata nagari,” pungkasnya.(*keron)