Warta Nagari -- Guna menekan ancaman persebaran Covid-19 di nagari, Pemerintah Nagari Tanjung Haro Sikabu-Kabu Padang Panjang kembali mengaktivasi instrumen-instrumen penting pengendalian penyebaran Covid-19 di nagari. Instrumen-instrumen penting itu berupa relawan-relawan yang “cap mau”, hingga posko nagari.
Berbeda dengan pembentukan relawan tahun sebelumnya, tahun ini pembentukan relawan yang diketuai langsung oleh wali nagari dan BAMUS itu dibagi dalam 4 tim. Mulai dari tim pencegahan, tim penanganan, tim pembinaan, serta tim pendukung. Untuk itu, pada kamis, 9/4 kemaren bertempat di halaman kantor Wali nagari, Pemerintah Nagari Tanjung Haro Sikabu-Kabu Padang Panjang meresmikan posko dan relawan-relawan tersebut bersama Camat dan Kapolsek Luak.
“Mengingat dan menimbang perkambangan kasus dari hari ke hari, kemudian juga meneruskan surat edaran, serta instruksi menteri dalam negeri tentang PPKM berbasis Mikro, maka kita membentuk relawan dan mengaktifkan kembali posko kita,” ungkap wali nagari.
“Harapannya, posko menjadi pusat kegiatan relawan dan juga sebagai pusat komunikasi dan koordinasi, sehingga penanggulangan Covid-19 ini bisa maksimal,” sambungnya.
Senada dengan apa yang disampaikan wali nagari, Kapolsek Luak juga menyambut baik pengaktifan kembali posko nagari ini. “ini sesuai dengan apa yang kita lakukan di kepolisian. Kita punya apa yang kita sebut dengan Kampung Tangguh atau Kampung Tageh, yaitu memulai gerakan pencegahan Covid dimulai dari kampung, desa, atau nagari,” tuturnya.
“Hari ini kita sudah melakukan pengawasan diperbatasan. Guna mengontrol orang yang keluar dan masuk dari perantauan. Tentunya kami tidak bisa mengontrol mereka-mereka yang masuk melalui “jalan tikus”. Nah, disinilah kemudian peran bapak ibu relawan nagari,” sambungnya.
“Bagaimana kemudian bapak ibu relawan bisa meminta mereka untuk dites swab, menyuruh mereka untuk isolasi mandiri maksimal 5 hari, serta tidak bosan-bosannya menghimbau untuk menjalankan prokes. Memakai masker, jaga jarak, serta rajin cuci tangan dengan sabun,” tutupnya.
Pada kesempatan tersebut, Masjoni sebagai Tenaga Ahli bidang Pembangunan Partisipatif juga menyampaikan harapan yang sama. “Pemerintah sudah sangat serius untuk penanganan Covid ini. Lihat saja, pada tahun ini melalui Surat Edaran Kementerian Keuangan Nomor 2 Tahun 2021 dan Instruksi Kementerian Desa/Inmendesa Nomor 1 Tahun 2021, bahwa minimal 8 persen dari dana desa sudah dialokasikan langsung untuk penanggulanagan covid,” katanya.
“Untuk itu, mari kita manfaatkan sebaik-baiknya anggaran ini untuk untuk me-rem, menghambat, menekan laju perkembangan Covid-19 ini,” tutupnya.
Persemian posko ini kemudian ditutup dengan harapan besar bapak Camat Luak kepada relawan “cap mau” ini. “Yang menjadi poin perhatian penting bagi kawan-kawan relawan adalah bangaimana tidak behernti untuk memberikan edukasi kepada masyarakat kita. Yaitu untuk tetap menerapkan protokol kesehatan. Karena memang dengan menerapkan prokes inilah salah satu cara yang efektif untuk menekan laju penyebaran Covid-19 ini. Untuk itu mari kita galakkan kembali protokol kesehatan untuk mengantisipasi penyebaran Covid ini,” tutupnya.