Warta Nagari--Untuk mendorong laju kepariwisataan di nagari, sekaligus memacu kembali program priorotas pemerintah terkait kepariwisataan, pemerintah nagari Sitapa mulai berbenah. Pada selasa dan rabu, dari tanggal 13 hingga 14 Juli kemaren, anak-anak nagari diberi semacam pelatihan. Pelatihan yang dibayangkan dapat meningkatkan kapasitas anak nagari tentang kepariwisataan. Mulai dari unsur kepemudaan, pegiat media sosial, pemerhati kepariwisataan ikut ambil bagian dalam kegiatan tersebut.
“Kita membayangkan, teman-teman ini hendak didorong untuk menjadi perencana, sekaligus pengelola kepariwisataan di nagari kita. Kita mencoba merubah pola-pola lama, dimana kali ini kita lebih menekankan keterlibatan masyarakat. Untuk itu, semua harus berawal dari masyarakat,” kata Pino Yuanda sebagai penanggung jawab kegiatan ini.
Secara tahapan lanjut Pino, setidaknya ada beberapa poin yang dibentangkan dalam kegiatan ini. Pertama, dimulai dengan mengenali kembali apa itu pariwisata. Kedua, setelah mengetahui apa itu pariwisata lalu bagaimana pula memetakan apa yang bisa dibaca sebagai potensi wisata di nagari. Lalu yang ketiga, baru kemudian bagaimana mengelola apa yang dianggap berpotensi.
Maka dari itu, untuk kegiatan ini didatangkanlah fasilitator untuk memantik pengetahuan mengenai masing-masing poin tersebut. Dari Disparpora misalnya, membahas tentang apa itu pariwisata, apa pula itu kelompok sadar wisata, bagaimana tugas dan fungsinya. Kemudian, Romi Mardela dari FIK UNP mengajak peserta pelatihan memetakan, mengenali apa yang cocok untuk kondisi geografis nagari. Misalnya, mungkin saja nagari Sitapa sangat cocok untuk wisata olahraga. Sementara, Dr. Verinita dari Fakultas Ekonomi UNAND Payakumbuh mencoba mendekatkan pengelolaan kepariwisataan dengan nilai-nilai ekonomis.
Disamping itu, melalui beberapa mahasiswanya yang kebetulan sedang KKN di nagari Sitapa, ibu Verinita mengajak mahasiswanya untuk sama-sama berbagi pengalaman dengan anak-anak nagari. Terutama soal pengelolaan kepariwisataan dengan pemanfaatan teknologi digital. Bagaimana kemudian bisa mengoptimalkan media-media sosial dengan konten-konten yang segar dan menarik.
Pada hari kedua, setelah semua materi disampaiakan, melalui pemerintah nagari peserta hendak memperbaharui organisasi Pokdarwis yang memang diharapkan mampu mengelola kepariwisataan nagari. Untuk itu, pada hari itu juga dengan semangat yang baru dibentukalah kepengurusan inti organisasi Pokdarwis nagari. Dimana, pemerintah nagari dan semua peserta yang hadir pada hari itu mempunyai harapan yang sama. Bagaimana kemudian pariwisata nagari bisa lebih optimal, serta melalui kepariwisataan ini bisa mendorong masyarakat lebih sejahtera dan mandiri.