Warta Nagari--Melihat bagaimana realitas hari ini, terkait bagaimana ragam persoalan sosial di dalam masyarakat kita. Baik itu, dalam persoalan kehidupan keluarga, pergaulan anak-anak muda, mulai dari cara bergaul, dan bagaimana mereka mengamalkan nilai-nilai dan norma-norma dalam masyarakat. Tentu perlu semacam cara untuk bisa sama-sama membaca setiap persoalannya.
Sepintas, rasanya yang paling berperan dalam usaha menanamkan nilai, serta menjaga keharmonisan sosial itu ada di wilayah kaum perempuan. Mengingat perempuan selalu mempunyai cara dan pendekatan yang berbeda dalam menyelesaikan persoalan-persoalan. Barangkali karena itu pula kenapa perempuan di tempatkan pada posisi yang penting dalam tatanan kehidupan di Minangkabau.
hal ini diperkokoh juga dengan apa yang menjadi pemikiran ketua BAMUS nagari Tanjung Haro Sikabu-Kabu Padang Panjang. Dalam persoalan rumah tangga misalnya, barangkali yang menjadi pemicu utama itu adalah persoalan ekonomi. Ketika perempuan sedang ada persoalan rumah tangga tidak menemukan sebentuk teman berbicara (di luar keluarga) bisa jadi persoalan rumah tangga akan menjadi berlarut-larut. Nah, tentu Bundo Kanduang lah yang bisa mengisi peran itu. Jika persoalanya adalah ekonomi mungkin Bundo Kanduang juga perlu menginisiasi kegiatan-kegiatan ekonomi untuk membantu perekonomian masyarakat.
Mengilhami hal tersebut, Bundo Kanduang nagari Tanjung Haro Sikabu-kabu Padang Panjang menginisiasi sebuah kegiatan Peningkatan Kapasitas Bundo Kanudng. Yang sekiranya tujuannya adalah untuk manukuak pengetahuan mereka untuk membaca persoalan-persoalan hari ini. Barangkali, setiap zaman tentu lain pula ragam persoalannya. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari. Yang bertempat di Balai Panjang, Balai Adat nagari Tanjung Haro Sikabu-kabu Padang Panjang. Kegiatan ini pun dihadiri oleh Sekcam, kasi trantib kecamatan, serta juga ketua bundo Kanduang kabupaten.
"Kegiatan ini diadakan memang didasari oleh agam permasaalahan besar yang dihadapi orang Minangkabau dewasa ini, setidaknya di nagari kita. Mereka seolah kehilangan yang paling berharga dari dirinya itu sendiri yaitu jati diri(citra diri)," ungkap Bunda Enni Farienti selaku ketua Bundo Kanduang nagari Tanjung Haro Sikabu-kabu Padang Panjang.
Tak main-main, untuk menukuktambah pengetahuan ini didatangkalah tokoh Bundo Kanduang itu sendiri. Tidak lain adalah Puti Reno Raudha Taib. Selain ia adalah ketua umum Bundo Kanduang Sumatera Barat. ia juga pewaris atau ahli waris dari kerajaan agung Pagaruyung.
Dalam hal ini, Bundo Raudha menjelaskan panjang lebar. Memulainya dengan melihat asal usul Minangkabau. Baik itu, dari kacamata sejarah maupun menurut Tambo. Sampai kemudian pada sistim nilai. Apakah itu yang dituangkan dalam undang-undang adat maupun dalam pertalian antara agama dan adat. Yang biasa kita knal dengan ABS-SBK (Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah).
Tidak hanya persoalan nilai, pada kegiatan ini juga pengetahuan teknis. Berupa Alua Pasambahan Bundo Kanduang. Materi ini diampu oleh Maswirman Jas. Dimana beliau memang konsen dalam pembinaan dan pengembangan adat istiadat alua pasambahan Minangkabau.